Sabtu, 08 Mei 2010

Ini adalah masalah Nasionalisme

Aku cinta negeriku ini karena ku lahir di negeri ini, kalau aku lahir di Amerika mungkin aku akan mencintai Amerika. Jadi pada dasarnya kita cinta terhadap negeri kita BUKAN karena kelebihan yang dimiliki oleh negeri ini tapi karena kita lahir dan di besarkan di negeri ini. Dan seandainya kita mulai menyadari kekurangan di negeri ini mungkin cinta itu akan memudar. Dan saat ini aku dipaksa untuk lebih mencintai negeri ini, dan akupun mulai tersadarkan aku harus mencintai negeri ini dilihat dari sudut mananya??

Toh jika kita harus mencintai kita harus melihatnya dari semua sudut pandang, Apakah dia layakl untuk dicinta??? Bagaimana dengan akhlaknya, dengan akidahnya dan apakah itu semua ada di negeri ini? Bagaimana aku bs mencintai negeri ini, jika orang sebelumku sudah memporakporandakan negeri ini.
Dan nasionalisme itu pun akhirnya memudar karena ulah manusia-manusia yang memaksa kita untuk malu akan negeri ini. Banyak yang bilang “Aku malu menjadi orang” karena melihat banyak orang-orang rakus yang membuat kita tidak lagi bangga menjadi orang

Jika terjadi kemiskinan aku fikir wajar karena ada pihak yang mengambil hak-hak orang miskin itu, dan masalah ini pun tidak akan pernah selesai manakala perampasan hak orang lain masih saja terjadi di negeri ini. Dan orang miskin itu tetap akan menjadi miskin karena selalu menganggapnya lemah karena kemiskinan. Lihat pengemis yang sudah tidak memiliki jalan lain dalam mencari rejeki, hanya meminta dan memasang muka melas agar kami –manusia berkecukupan- memberi rasa iba kepada pengemis itu. Bukan kah itu adalah hal yang menjatuhkan harga diri, padahal Allah sudah mengatur rejeki kita dengan sebaik-baiknya jika kita mau berusaha untuk bekerja pasti Allah akan mengangkat derajat kita.

Kacau balaukah Negara ini?? Dan masih adakah cinta dihati kita untuk negeri ini???

Jumat, 16 April 2010

Janji Untuk AYAH

Aku tak pernah menganggapmu tua, walau semua kerut itu sudah tak bisa lagi membohongiku. Aku tak pernah menganggapmu lemah, walau kenyataannya kau mulai tak berdaya.

Aku bangga menjadi milikmu, aku bangga karena tercipta dari pertemuan spermamu dan sel telur wanita solehah itu. Aku bangga memilikimu yg jujur dan dapat dipercaya. Yang selalu berusaha keras untuk mencari segenggam nasi untuk kita makan sehari-hari, seharusnya hasil itu cukup tapi keadaan di Negara ini yang memaksa semua hasil keringat itu tidak pernah mencukupi untuk memenuhi lambung ini yang terkadang kosong

Tapi bagaimana caranya aku membanggakan dirimu, bangga karena telah memiliki aku, aku pun berusaha, berusaha sangat keras untuk membuat senyum itu tak lagi kaku jika ku pandang.

Yang bisa ku lakukan saat ini hanyalah berdoa, bermunajat kepada Sang Maha Mendengar agar engkau selalu merasakan nikmatnya sehat, hingga nantinya senyum itu akan benar-benar berkembang ketika melihatku telah menjadi seseorang yang bisa membuatmu bangga

Aku janji AYAH…

Kamis, 04 Maret 2010

Aku Tau!!!

Aku tak pernah tau bagaimana rasanya menjadi dirimu, yang aku tau hanya semua beban itu.
Tapi apa yang bisa aku lakukan saat ini, tolong sedikit bersabar, sebentar lagi aku akan merampungkan S1-ku dan tidak lama lagi aku akan mengurangi bebanmu, membahagiakanmu dan takkan pernah membuatmu termenung memikirkan semua beban itu. Tapi tolong di depanku jangan merintih keletihan atau merasa tubuhmu sudah terlalu rapuh untuk mencari uang. Karena setiap rintihanmu adalah tangisan untukku..
Aku tau pengorbananmu untuk menaikkan derajat keluarga ini, aku tau bagaimana cara engkau membahagiakanku dan 2 orang saudaraku. Aku tau..aku tau semua beban itu.

Aku tau bagaimana keringat itu bercucuran, aku tau bagaimana tangisan hatimu bersuara..aku tau menjalani hidup ini tak pernah benar-benar mudah, aku tak mau menambah bebanmu dengan mengatakan bahwa aku tak prnah benar-benar bahagia karena tak pernah mendapat perhatian sepenuhnya darimu. Tapi aku tau itu semua untukku, untuk membayar semua kelayakan hidup.

Ku dedikasikan untukmu IBU,,yang sudah melahirkan, memperjuangkan, mengorbankan semua hak hidupmu untuk aku.

10310-21.34 "QuratulAini"

Minggu, 14 Februari 2010

Bangunan kokoh Tuhan, dihatiku..

Semua memang tidak terlihat sempurna kamu, aku, dia ataupun mereka. Hanya manusia biasa yang memiliki keinginan yang biasa pula. Tapi kenapa makhlukMu terlalu sombong untuk mengaku dirinya paling sempurna, merasa dirinya paling benar.

Apalagi jika kekuasaan sudah berada dipundaknya, semakin congkak saja!!, dan terkadang para orang tua (orang yang sudah tua) pun lupa kalau mereka hanya manusia biasa, kadang suka memaki, mencaci, menyalahkan dan membenarkan pendapatnya. Benci sekali dengan orang tua seperti itu. Masih segar dalam ingatanku dicaci, dimaki sama bapak dan ibu tua, padahal mutlak itu bukanlah kesalahanku. Bahkan mereka bilang aku “Anjing”, mengaku dosen tetapi kekasarannya dan celetukannya sangat menjatuhkan citra DOSEN dimataku. Beruntung saja orang itu sudah tua –masih tetap menghargai- kalau masih terlihat muda, mungkin aku berhak untuk menyumpal mulutnya yang bau busuk itu. Berucap syukur tidak dilahirkan oleh ibu yang seperti itu, dan tidak dibesarkan oleh bapak yang diatas kepalanya selalu ada tulisan “Manusia Sombong”. (orang yang membaca ini apakah bisa membayangkan betapa jelek mukaku ketika menulis ini, karena muka ini dipenuhi oleh kebencian)

Sudahlah aku tidak mau mempersulit hidupku, atau menguras otakku untuk menulis tentang orang-orang sombong.

Tuhan makhluk-Mu ini tidak mengharap apapun tidak mengharap kaya atau kecantikan. Karena porsi kehidupanku pun sudah Engkau atur secara apik dan unik. Aku hanya ingin Engkau mempertahankan posisi-Mu dihatiku, jangan pernah satu langkah pun atau sedikit saja niatan untuk keluar dari hatiku. Aku sudah merasa nyaman dengan bangunan rumah tinggal yang Engkau buat dihatiku. Sungguh aku tak ingin Engkau berpindah. Aku akan mempertahankan keberadaanMu dihatiku, aku akan berbuat baik, tidak akan pernah sombong, dan akan selalu memaafkan orang-orang yang sudah menyakiti hatiku (ini masih dalam percobaan). Aku janji Tuhan, janji!!!!

Walau aku tak bisa melihat Engkau, dan tidak mengetahui bentuk bibirMu seperti apa (atau mungkin tidak memiliki bibir, karena tidak ada penggambaran sedikit pun tentang Engkau), tapi aku yakin saat ini Engkau tersenyum melihatku… dan aku akan membalas dengan senyuman seperti ini :)

Menulis ini di pagi hari ketika ku teringat keberadaan Tuhan dihatiku,,setelah ku menegurNya dalam sujudku. 070110 -05.30- “QuratulAini”

Saat ini hampir jam 1 pagi tapi aku masih terjaga dari tidurku, banyak hal yang ingin aku tulis. Semua berawal dari bacaan novelku 9 matahari yang memberikan banyak inspirasi tentang kerja keras, optimis, dan impian untuk menjadi ada! Semua sudah terekam hangat dalam ingatanku..
Seharusnya memang seperti itulah mahasiswa, penuh semangat bukan hanya pencapaian untuk mendapat gelar sarjana, tetapi pengertian tentang “ada”, sangat sulit untuk medapat pengakuan itu. Seorang perempuan yang penuh dengan percaya diri memilih untuk mengejar impian-impiannya untuk bisa merubah keadaannya dan keluarganya, karena dia meyakini dengan ilmu maka hidupnya akan berubah lebih baik lagi. Ia bernama Matari Anas anak bungsu dari seorang ibu yang hanya lulusan SD dan seorang ayah lulusan STM yang tiba-tiba menjadi pemarah saat ayahnya menjadi pengangguran karena terkena PHK dan memiliki hutang karena sempat tertipu dalam bisnis cabainya. Memutuskan untuk tetap kuliah dengan tidak adanya dukungan secara moril dan materil oleh ayahnya. Itu merupakan pilihan yang sulit tapi memang jika ingin sukses harus melewati cobaan dulu –pepatah klasik, tapi kadang suka berbisik ketika kegagalan menghampiriku-, mungkin dengan cara seperti itulah Allah akan menilai apakah kita pantas diangkat derajatnya.
Mudah-mudahan semua mahasiswa membaca novel ini karena akan membuat mereka tercengang kaget bukan kepalang –khusus untuk si penghambur uang-, ternyata untuk mendapat pengakuan dan gelar SARJANA untuk sebagian orang sangatlah sulit dan rumit. Ada saja ulah mahasiswa yang dikampus hanya untuk mengobrol dikelas, terdiam membisu. Tapi aku pun tak ingin menghakimi semua mahasiswa, memang kita terkadang butuh hura-hura –dalam arti sempit- untuk sejenak merenggangkan otak yang sempat kaku karena tugas-tugas kuliah.
Tapi untuk si miskin, jangan berkecil hati segala sesuatunya jika sudah diniatkan halangan dan rintangan apapun pasti akan terlewati, permasalahannya bukan pada uang tapi pada kemauan. Nothing is impossible –kata keren yang selalu aku ingat- . Benar sekali pesan motivasi yang ada di novel ini, “bukan sekedar cari IP. IP memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana kamu mengasah kualitas diri di bangku kuliah ini. Penelitian di Amerika bilang, IP itu no 17 dari 20 kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan universitas, bukan hanya pengalaman tapi juga Soft skill itu adalah kemampuan ngga terlihat yang diperlukan untuk menjadi sukses, misalnya kemapuan bekerja sama, motivasi, kemampuan berorganisasi, percaya diri, kepribadian yang ramah, integritas. Tapi yang lebih penting lagi, yang satu ini menduduki peringkat pertama survey..kemampuan berkomunikasi!”
Yang membuat novel ini sangat menarik untuk saya adalah kesesuaian saya sebagai mahasiswa komunikasi dengan sang tokoh utama dalam novel ini -Matari Anas-, seperti memiliki semangat juang yang sama untuk bisa mendapat pengakuan “ada”.

Dan yang bisa saya curi dari sekian banyak pesan motivasi dari novel 9 matahari ini adalah pentingnya komunikasi dalam kehidupan, “saya berpikir maka saya ada!” begitulah kata filsuf Prancis Rene Descartes. Dalam Ilmu Komunikasi, kalimat itu bisa kita modifikasi menjadi saya berbicara maka saya ada. Karena kalau berdiam diri, orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah kita tidak eksis. Makanya ketika kita berbicara, itu adalah bagian dari diri kita yang menyatakan bahwa kita ada..Itulah sepenggal pesan dari pak Hanif salah satu dosen Matari.
Sebentar lagi dalam hitungan bulan aku akan menyandang gelar S.Kom.I, walau keadaannya beda dengan Matari karena harus menyelesaikan kuliahnya dengan tumpukan utang yang segunung dan masalah pribadinya yang sempat membuatnya drop, tetapi semangat Matari yang seperti Matahari akan selalu menghiasi ingatku dan pori-pori keringatku.

Wahai impianku..Sampaikan Pada Dunia Bahwa AKU ADA!

9 Matahari by Adenita

Penulis karyamu -Quratulaini-

Sabtu, 13 Februari 2010

karya dia

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2006 jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi..

warna hijau adalah warna kebanggaan kami, yaaah..mungkin untuk sebagian orang. Tetapi Senang atau tidak, kami menimba ilmu di tempat yang dipenuhi dengan warna hijau ini. Sebagian dari kami akan menyelesaikan tugasnya di kampus ini, biasanya disebut skripsi..menyelesaikan skripsi adalah tugas akhir kami dalam sebuah universitas. Dan kami akan menyandang gelar S.Kom.I..wiiih..hebring kan. Tapi entahlah apakah kami akan menjadi lulusan yang masih konsen dibidang kami, yaitu komunikasi atau beralih profesi.
Tidak terasa sudah 4 tahun kami bersama, orang-orang ini tidak lengkap banyak yang sudah keluar sebelum waktunya, ada yang tidak hadir. Tulisan ini saya dedikasikan untuk mereka yang kadang menjadi sahabat, dan terkadang juga menjadi pesaing. Mudah-mudahan kita akan tetap solid... :)

Kamis, 11 Februari 2010

aku adalah aku..
mataku adalah pintu duniaku dan buku adalah jendelanya

mata dan bukuku tak pernah berhenti untuk tahu tentang dunia

aku bersyukur orang tua dan takdirku memberiku nama aini alias mataku, sesuaikan???

aku suka photography, bagiku kamera adalah alat untuk mencetak hasil telaah dari mataku
aku melihat, memandang, dan mencetak!!

hitam dan putih adalah warna favoritku, karena warna itu sangat netral untuk warna yang lain. Diibaratkan aku pun ingin netral dan diterima disetiap warna kehidupan, kaya, miskin, pejabat atau kacung sekalipun.

semua organ dalam tubuhku seperti bergerak sesuai dengan fungsinya..otakku selalu berkerja untuk berpikir dan merubah cara pandangku tentang kehidupan, mataku selalu melihat sesuatu yang indah dan buruk di kenyataan hidup, tanganku tak pernah berhenti untuk menulis semua kejadian dari olahan otak dan mataku. Hanya mulutku yang tidak pernah optimal kadang cerewet tapi kadang menjadi pendiam. Dan kakiku..yaaaah dia selalu bandel, tak pernah kenal lelah, selalu berjalan mengikuti kehendak tuannya.

Dan inilah aku..memang aku. Bukan Dia, Kamu atau mereka.. :)